Responsive Banner design
Home » » Betapa sayangnya Nenek pada Cucunya

Betapa sayangnya Nenek pada Cucunya

Buat teman²ku semua,dimana kalian berada… smoga selalu dalam Lindungan Tuhan. Amin
Sebelum aku menulis cerita ini.. perkenalkan namaku Eddy Gunawan.. anak ke 3 dari 3 Bersaudara, ( cewek, cewek dan cowok  )

Oke langsung saja.. ga usah banyak basa basi.. nanti malah lupa apa yang mau ku ceritain.. hahaha
Diwaktu aku masih kecil… saat itu aku baru kelas 3 SD/umur 8 tahun, waktu itu adalah hari minggu…pas aku lg sarapan pagi, dan Nenekku tiba-tiba bilang ke cucu nya ( aku ) Le.. aku sok mben mati.. tp nek kowe wes rabi “ Le panggilan sayang ke anak cowok dalam bahasa jawa ( Le… aku nanti mau mati.. asal kamu sudah nikah ). Namanya anak kecil ada yang bilang begitu ya waktu itu aku cuek2 aja… itu toh karena aku masih kecil ini.. dan waktu selalu berputar… dan akhirnya beberapa tahun kemudian aku lulus SD.. trus melanjutkan sekolah ke SMP… begitu lulus SMP.. aku melanjutkan sekolah lagi di STM atau skarang di ganti dengan nama SMK. Begitu lulus sekolah tahun 2001, aku kebetulan langsung dapat pekerjaan di kota Surabaya, dan beberapa bulan kemudian pindah ke kota Sidoarjo sampai awal tahun 2002, kemudian aku pulang kampung.. bulan Maret 2002 aku mencari kerja di kota Bandung, tapi enggak langsung dapat pekerjaan.. melainkan masih jd pengangguran. Dan setelah menganggur di kota Bandung selama 1 Bulan akhirnya mendapatkan pekerjaan juga. Pas tahun baru 2003 aku pulang ke kampung halaman.. sesampai di rumah. Nenekku tanya ke aku..
 

Nenek : “ Le kamu sudah punya pacar apa belum?”
Aku     : ada apa Nek kok Tanya nya kayak gitu?
Nenek : enggak kenapa2.. tanya saja kok
Aku     : belum Nek.. lagian aku juga masih muda belum mikir yang kesana.

Kemudian Nenekku bilang begini ke aku. Le Nenek dulu pnah bilang ke kamu sewaktu kamu masih kecil.. kalo Nenek mau mati asal kamu sudah menikah. (ternyata Nenekku masih ingat apa yang di ucapkan dulu waktu aku masih kecil).
Singkat cerita….
Waktu terus berjalan… hari berganti hari, minggu berganti minggu, bulan berganti bulan, dan tahun berganti TAHUN.

        Tahun Baru 2005 aku pulang kampong lagi…. Dan si rumah seperti biasa.. ngobrol sana sini… cerita2….. eh.. Nenekku ternyata masih saja inget kata2 yang dulu… kemudian Nenekku tanya lagi ke aku “Le pacarmu orang mana? Coba ajak pulang… biar Nenek tau… dan kalau bisa.. cepat2 nikah biar Nenek bisa melihat kamu nikah. (dalam pikiranku.. waduh… ini Nenek apa enggak ada pertanyaan lain ya selain pertanyaan itu? )kemudian aku jawab.. nantilah Nek kalo sudah pas waktunya pasti di ajak pulang kok. ( emang waktu itu aku sudah punya pacar tapi belum begitu sreg  ).kemudian beberapa hari dari itu aku kembali lagi ke Bandung, dan sekitar pertengahan tahun 2005 aku mendapat kabar dari Mbakku yang nomor 2… kalo Nenekku itu sedang sakit…. aku kira hanya sakit biasa.. hanya sekedar flu atau apa gitu… tp lama kelamaan… sakitnya pun tak kunjung sembuh.. dan sampai beberapa bulan kemudian sekitar bulan Desember 2005 aku di tlp Mbakku… bilang bahwa Nenek sakitnya sudah parah. tapi waktu itu aku tidak langsung pulang… pikirku.. dirumah ada yang ngurus juga kok… , akhirnya sampai awal tahun2006… Mbakku kembali tlp lagi… ngabari aku kalau sakitnya Nenek sudah kritis. selang beberapa hari dari situ akhirnya aku pulang.. dan sesampainya di rumah,kulihat Nenekku ternyata sudah tidak bisa apa2… makanpun sudah tidak mau. Selama aku di rumah 1 minggu, kulihat perkembangan kesehatanya Nenekku makin hari bukannya makin membaik, melainkan malah tambah parah. dan kebetulan aku tidak bisa lama dirumah.. karena jadwal liburku sudah habis.. dan hari kamis pada bulan itu aku harus kembali ke Bandung. tapi aku terus ingat akan kata2 Nenekku dulu… bahwa dia mau meninggal asal cucunya (aku) sudah menikah, tapi mau gimana lagi…. Orang aku skarang belum ada calon yang pas.., nah dari situ akhirnya keluargaku berkumpul untuk membicarakan hal tersebut, dan akhirnya.. “aku di suruh untuk bilang ke Nenekku.. kalau seandainya saja Nenek sudah tidak sanggup Nunggu cucunya nikah.. ditinggal tidak apa2”. Pas hari itu adalah hari Selasa pagi.. aku bicara sama Nenekku.. meskipun Nenekku sudah tidak bisa bicara apa2 karena sakitnya yang sudah sangat Kritis. Aku bilang sama Nenekku.. “Nek.. hari kamis aku mau pulang Bandung.. dan Nenek smoga cepat sembuh, tapi jika Nenek kiranya sudah tidak sanggup untuk menunggu cucumu (aku ) nikah, Nenek tinggalin saja tidak apa².( maaf kata bukannya aku mendoakan Nenekku supaya cepet Meninggal, tapi kalau melihat dengan keadaan kayak gini malah jd kasian ) nah akhirnya pas hari Rabu malam sekitar jam 7 malam aku beberes untuk semua yang akan ku bawa… jam 9 malam aku akhirnya istirahat.. karena paginya mau berangkat. Jam 10:15 malam aku di bangunin sama Pamanku. dikasih tau bahwa Nenekku sudah TIADA. Begitu dengar kata² itu aku langsung Lompat dari tempat tidur n lari untuk melihatnya, ternyata benar apa kata pamanku.. bahwa Nenek sudah TIADA. dari situ aku Sedih, Nangis, karena Nenekku telah TIADA dan tak bisa melihat Cucunya (aku) menikah. Tapi mau gimana lagi.. kalau dilihat dari sakitnya… memang sudah tidak memungkinkan untuk bertahan.
Maafkan Cucumu Nek. Jiika tidak bisa membahagiakan Nenek… untuk melihat cucumu (aku) Menikah, tapi ku Doakan smoga Nenek bisa nyaman/Bahagia di alam Sana.

Demikian cerita yang dapat ku sampaikan ke teman2ku semua dimana kalian berada. Ini cerita asli bukan rekayasa.. dan ini akan ku ingat selamanya. betapa sayangnya Nenek ke diriku.
                           

                                       ---==== Tuhan Memberkati GBU ===---

2 komentar:

  1. Itulah misteri kehidupan, kita gak akan pernah tau apa yang akan terjadi di masa yg akan datang. Judulnya pas banget, memang begitulah setiap orangtua melihat anak cucunya :)

    ReplyDelete
  2. mangkanya klu pacaran 1 ajah, klu kebanyakan kan jadi bingung mo milih yg mana :p

    ReplyDelete

Powered by Blogger.